Bali Simbar

Rabu, 22 April 2020

Pengetahuan Dasar Computational Thinking


PENGETAHUAN DASAR COMPUTATIONAL THINKING

A.    Pengertian Computational Thinking
Berpikir komputasi (Computational Thinking) adalah sebuah metode pemecahan masalah dengan mengaplikasikan/melibatkan teknik yang digunakan oleh software engineer dalam menulis program. Berpikir komputasi tidak berarti berpikir seperti komputer, melainkan berpikir tentang komputasi dimana sesorang dituntut untuk memformulasikan masalah dalam bentuk masalah komputasi dan menyusun solusi komputasi yang baik (dalam bentuk algoritma) atau menjelaskan mengapa tidak ditemukan solusi yang sesuai.
Apa yang dimaksud dengan computational thinking ?
Computational Thinking (CT) adalah sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran. CT memang memiliki peran penting dalam pengembangan aplikasi komputer, namun CT juga dapat digunakan untuk mendukung pemecahan masalah disemua disiplin ilmu, termasuk humaniora, matematika dan ilmu pengetahuan. Siswa yang belajar dimana CT diterapkan dalam kurikulum (proses pembelajaran) dapat mulai melihat hubungan antara mata pelajaran, serta antara kehidupan di dalam dengan di luar kelas.
Berpikir komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya. Tidak mengherankan bahwa memiliki kemampuan tersebut adalah sebuah keharusan bagi seseorang yang hidup pada abad ke dua puluh satu ini. Seperti juga bermain musik dan belajar bahasa asing, Computational Thinking melatih otak untuk terbiasa berfikir secara logis, terstruktur dan kreatif.

B.     Perkembangan Ilmu Camputational Thinking
Istilah CT pertama kali diperkenalkan oleh Seymour Papert pada tahun 1980 dan 1996. Seymour Papert merupakan ahli matematika dan ilmu komputer. Seymour Papert merupakan penemu Bahasa pemrograman logo. Di tahun 2014, pemerintah Inggris memasukkan materi pemrograman kedalam kurikulum sekolah dasar dan menengah, tujuannya bukan untuk mencetak pekerja software (programmer) secara massif tetapi untuk mengenalkan Computational Thinking (CT) sejak dini kepada siswa. Pemerintah Inggris percaya Computational Thinking (CT) dapat membuat siswa lebih cerdas dan membuat mereka lebih cepat memahami teknologi yang ada di sekitar mereka.
Tidak hanya pemerintah Inggris, ditahun yang sama lembaga non-profit dari Amerika Code.org 14 menyelenggarakan beberapa acara untuk mempromosikan manfaat dari belajar pemrograman. Mulai dari Computer Science Education Week untuk anak sekolah dan juga yang paling viral, Hour of Code. Program ini didukung oleh Bill Gates, Mark Zuckerberg, Jack Dorsey, Will.i.am dari Black Eyed Peas.
Bahkan Google pun terlibat untuk memfasilitasi guru untuk dapat menguasai CT yang merupakan salah satu kecakapan abad 21 yang harus dikuasai oleh peserta didik melalui kursus online. Dibanyak negara CT mulai diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran, bahkan di beberapa negara untuk membantu dan mempercepat pengintegrasian dan penetrasi kearah Computational Thinking, mereka memasukan Computer Science (ICT) sebagai sebuah mata pelajaran wajib dalam kurikulum nasional mereka.
Problem Based Learning (PBL) merupakan elemen penting dari Science, Technology, Engineering, dan Matematika (STEM) yang ada pada pendidikan kita. Bahkan kini tidak hanya STEM tapi sudah berkembang menjadi STEAM dimana huruf “A” mewakili “Arts / Seni”. Karakteristik Berpikir Komputasi (CT) merumuskan masalah dengan menguraikan masalah tersebut ke segmen yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Strategi ini memungkinkan siswa untuk mengubah masalah yang kompleks menjadi beberapa prosedur atau langkah yang tidak hanya lebih mudah untuk dilaksanakan, akan tetapi juga menyediakan cara yang efisien untuk berpikir kreatif.

C.    Prinsip dan Karakteristik Computational Thinking
ü  Abstraksi : Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut. Misalnya dengan menempatkan semua file sistem di folder Windows, file program di folder Program Files, file data/dokumen di Folder Mydocument dan file pendukung di Drive/Direktory terpisah.


*      Karakteristik Computational Thinking
Karakteristik berpikir komputasi yakni sebagai berikut:

  1. Mampu memberikan pemecahan masalah menggunakan komputer atau perangkat lain.
  2. Mampu mengorganisasi dan menganalisa data.
  3. Mampu melakukan representasi data melalui abstraksi dengan suatu model atau simulasi.
  4. Mampu melakukan otomatisasi solusi melalui cara berpikir algoritma.
  5. Mampu melakukan identifikasi, analisa dan implementasi solusi dengan berbagai kombinasi langkah / cara dan sumber daya yang efisien dan efektif.
    Mampu melakukan generalisasi solusi untuk berbagai masalah yang berbeda.

D.    Mengasah Kemampuan Computational Thinking
*      Coding Apps
Computational thinking tidak butuh komputer. Meskipun demikian banyak hal akan lebih mudah dijelaskan menggunakan komputer. Coding merupakan aplikasi dari computational thinking dalam bentuk membuat kode program. Cara termudah (dan juga termalas) dalam mengajarkan coding adalah melalui berbagai aplikasi yang ada, baik di PC maupun tablet. Contoh aplikasi semacam ini misalnya: Code Spark Academy with the Foos, Scratch, Scratch Jr.
Beberapa aplikasi, seperti Scratch (ini aplikasi Desktop) sangat serius, dan perlu dasar matematika (aritmatika, sistem koordinat). Pendekatan visual kadang bagus untuk menyelesaikan kelas masalah tertentu, tapi sulit di kelas masalah yang lain (misalnya substitution cipher). Sementara Scratch jr lebih ditujukan untuk menyampaikan cerita.  Misalnya jika kita menceritakan lelucon ke Jonathan, dia bisa membuat ulang joke-nya dalam bentuk cerita di Scratch Junior. Tapi ada batasan kerumitan cerita yang bisa dibuat oleh seorang anak dengan medium seperti ini.

*        Games
Pendekatan offline yang paling sederhana dan bagus adalah melalui permainan yang mengajarkan berpikir. Contohnya: sudoku, catur, dan berbagai jenis permainan yang salah satu komponennya adalah lembaran persegi seperti papan yang bahannya bisa bermacam-macam, tapi umumnya dari karton tebal dalam bentuk digital (board game). Cara ini bagus, tapi membutuhkan investasi waktu yang cukup banyak dari orang tua. Anak tidak memiliki niat untuk belajar sangat dalam mengenai catur, tapi beberapa anak cukup suka untuk memahami berbagai gerakan biji catur dan aturan catur. Ini merupakan contoh baik mengenai aturan (“if” di dunia komputer). Komputer bisa diajak bermain catur, tapi untuk tujuan belajar input dari orang lain ketika bermain catur akan lebih berguna. Misalnya: kamu yakin kamu mau menggerakan pion itu?


*        Buku
Pendekatan offline lain adalah melalui buku. Ada banyak buku menarik yang bisa dibaca oleh anak-anak, berikut ini review singkat dari beberapa buku yang kami miliki (mungkin di lain waktu kami akan menuliskan lebih dalam). Buku Lift-the-flap computers and coding mengajarkan tentang dasar komputer. Buku seri micro adventures, ini buku sangat lama, dan bentuknya novel yang disisipi kode dalam bahasa BASIC. Contohnya mengetik program BASIC untuk mendecode string (caesar cipher), dan ketika melihat ada puzzle semacam itu di buku lain, amak ingat programnya, anak ingin memakai programnya, dan juga anak mengerti untuk memodifikasi program dari enkrip menjadi dekrip dengan mengubah plus atau minus N.
Selain buku untuk anak-anak, buku  Mindstorms: Children, Computers, And Powerful Ideas patut dibaca oleh guru dan orang tua. Buku ini ditulis tahun 1980 dan direvisi tahun 1993. Buku ini ditulis oleh Seymour Papert, salah satu pionir AI, yang pernah bekerja sama bertahun-tahun dengan Jean Piaget, seorang psikolog dan filosofer yang terkenal karena studi epistemologi pada anak-anak (epistemologi adalah teori  mengenai pengetahuan). Jadi buku ini dituliskan oleh orang yang benar-benar mengerti ilmu perkembangan anak, dan yang benar-benar mengerti mesin.

*        Materi Online
Sudah ada banyak materi online untuk mengajarkan pemrograman dan computational thinking. Berikut ini beberapa linknya (sebagian saya tahu ini dari Bu Inge yang terlibat aktif di Bebras Indonesia). Untuk yang berbahasa Indonesia situs Bebras Indonesia berisi berbagai informasi Bebras dan, Olympia.id berisi materi dan contoh soal bebras. CS Unplugged (dari University of Canterbury, New Zealand) berisi berbagai kurikulum dan materi untuk berbagai usia. Sesuai namanya “unplugged”, tidak dibutuhkan komputer untuk belajar materi di situs tersebut. Materi yang ada perlu dibaca oleh pengajar dan diajarkan ke anak-anak, bukan kita serahkan langsung materinya ke anak-anak.
Dari jaman dulu BBC memiliki misi edukasi yang sangat baik. Di situs BBC ada topik Computational Thinking. Sama seperti CS Unplugged, materi yang ada perlu dibaca oleh pengajar dan diajarkan ke anak-anak. Untuk pemrograman yang praktis, ada banyak situs, salah satunya adalah code.org. Di sini beberapa pelajaran langsung bisa diberikan ke anak (ada video dan teks yang bisa dibaca oleh anak-anak). Banyak situs lain juga yang sangat abstrak tapi mungkin cocok untuk para guru agar lebih memahami konsep belajar di abad yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar