BAB I
DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA
A. Konsep
Masyarakat Digital (Digital Society Concept)
Tanpa disadari kita memasuki revolusi industri 4.0 .Revolusi 4.0 dengan pemanfaatan internet dengan tingkat kecepatan dan interaksi jauh lebih
cepat dan dinamis.Hal mendasar yang perlu
dipahami adalah indonesia pada hari ini dan masa yang akan datang akan menjadi
masyarkat digital dengan transformasi di berbagai sektor. Perkembangan teknologi
di abad ke-21 bukan hanya digunakan untuk berkomunikasi ,tetapi juga
untuk keperluan lainnya.
- Penerapan
Konvergensi Masyarakat Digital
Kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi yang telah kita capai sekarang benar – benar telah
diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan
umat manusia.Setiap orang memiliki akses terhadap sumber informasi dimanapun di
dunia ini.konsekuensinya,masyarakat menjadi kritis dan tanggap terhadap hal
yang berkembang. Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya
telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
- Definisi
Konvergensi
Konvergensi bisa diterjemahkan sebagai sebuah titik yang mempertemukan dua
pihak.konvergensi masyarakat analog dan
digital menjadi sesuatu yang menggambarkan sebuah fenomena bidang teknologi
komunikasi dan sosial masyarakat ketika terjadi pertemuan antara pengguna
teknologi analog dan teknologi digital pada suatu titik tertentu.titik tersebut
memiliki bentuk beraneka ragam,dimulai dari yang bersifat kreativitas,
infrastuktrur, hingga berbentuk aspirasi (pengekspresian pendapat).
Dengan keberadaan teknologi akan berimbas pada kehidupan sosial masyarakat
menjadi makin lancar.Disamping itu sebagai seorang warga negara yang baik juga
harus memperhatikian dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari teknologi
informasi itu sendiri agar tidak disalah
gunakan.ada 4 faktor: critical, thingking, creativity, communication, dan collaboration.
- Klasifikasi
Konfergensi
Realita sosial secara
umum memperlihatkan fungsi teknologi komunikasi sebagai barometer sosial.
Teknologi komunikasi digunakan untuk menyebarluaskan kondisi sosial sekaligus
memperlihatkan sebagai media ekspresi dan penyampaian informasi atas suatu
fenomena sosial. Kehidupan sosial masyarakat sekarang memang sulit untuk
dipisahkan dengan perkembangan teknologi informasi. Beberapa jenis klasifikasi
konvergensi yang dikenal di Indonesia adalad sebagai berikut :
Ø Konvergensi
melalui media teknologi kominikasi sebagai barometer social.
Teknologi
komunikasi termasuk sarana yang dapat digunakan untuk melihat kondisi social
masyarakat dari skala local maupun internasional. Hal tersebut menjadi fungsi
dari adanya trending topic didalam situs mikro blogging, misalnya twitter.
Ø Konvergensi
melalui media komunikasi dan proses social.
Komunikasi
merupakan sebuah proses sosial ketika individu memberikan simbol dan
diinterprestasiakn oleh individu lainnya. Proses komunikasi sendiri dalam
melibatkan masyarakat tidak bida dilepaskan dari perkembangan teknologi yang
sederhana hingga teknologi canggih. Dalam hal ini, komunikasi sebagai suatu
fenomena sosial yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, karena masyarakat
sendiri termasuk makhluk sosial (zoon politicin).
Ø Konvergensi
melalui teknologi analog dan digital.
Terdapat
perbedaan mendasar antara teknologi analog dan digital. Jika teknologi analog
diterjemahkan sebagai teknologi yang menggunakan sinyal analog dan memiliki
besaran gelombang tidak tetap, serta memiliki sifat terus berubah dalam ruang
atau waktu. Perkembangan teknologi komunikasi membuat sinyal analog mengalami
ketertinggalan dan mulai digantikan dengan teknologi sinyal digital.
Ø Konvergensi
melalui media teknologi komunikasi sebagai realita sosial.
Secara
mendasar, Indonesia merupakan pengguna twitter di urutan ketiga dan pengguna
facebook di urutan keempat di dunia. Kedua teknologi tersebut dapat digunakan
secara simultan, misalnya masyarakat berdemonstrasi dengan turun ke jalan
membawa spanduk dan melakukan protes terhadap organisasi tertentu kepada
pemerintah sebagai salah satu bentuk pemanfaatan teknologi komunikasi analog
dan selanjutnya masyarakat dunia maya menyuarakan aspirasi melalui media sosial
twitter facebook dan lain-lain.
- Perkembangan
Media Sosial
Media sosial menghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi,batasan
ruang atau pun waktu dengan media sosial ini manusia di mungkinkan untuk
berkomunikasi satu sama lain di mana pun mereka berada dan kapan pun,tidak
peduli seberapa jauh jarak mereka dan tidak perduli siang atau malam. Adapun
fase-fase perkembangan media sosial di dunia adalah sebagai berikut:
v Tahun
1978
Perkembangan
media sosal diawali dengan penemuan sistem papan buletin oleh ward christensen
dan randy. Sistem ini memberi peluang pada netizen untuk saling mengirim dan
menerima informasi, maupun mengirim surat elektronik enggunakan koneksi
jaringan modern.
v Tahun
1995
Geocities
sebagai sebuah layanan situs webhosting pertama yang menyediakan layanan
penyimpanan data-data website, sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan
saja.situs ini. Menjadi awal munculnya website lain.
v Tahun
1997-1999
Ditandai
dengan munculnya layanan Media sosial sixdegree.com dan blogger.com pada Tahun 1999. Blogger menyediakan layanan bagi
para Blogger (pengguna blog) dalam membuat dan mengelola Halaman situsnya
sendiri secara gratis bebas Menggunakan halamannya sendiri
v Tahun
2002
Freindster
sebagai sebuah media sosial dirilis dan menjadi tren pada awal
kemunculannya.banyak pegiat internet berlomba-lomba untuk membuat akun
freundster untuk mengikuti perkembangan media sosial pada masa lalu.
v Tahun
2003
Fase-fase
yang terjadi selama tahun 2003 Berkaitan dengan media sosial adalah
sebagai Berikut:
ü Linkedln
sebagai media sekaligus menjadi tonggak lahirnya media-media sosial modern lain.
Meski tidak sepopuler keberadaan freindster, pegiat media sosial ini pun cukup
banyak. Hal ini dikarenakan telah berkembangnya
fungsi media sosial sekaligus mendapatkan akses informasi lowongan
pekerjaan.
ü Pada
tahun yang sama, myspace mucul beriringan dengan linkedln. Situs ini juga
dianggap sebagai situs yang paling bersahabatdengan user internet karena
sistemnya mudah dan dan bersahabat.
v Tahun
2004
Seorang
progammer asal inggris bernama mark elliot Zuckerberg memperkenalkan penemuan fenomenalnya
kepada publik berupa jejaring sosial
yang diberi nama “facebook”.
v Tahun
2006
Media social twitter hadir kembali dengan menawarkan
fitur yang hamper mirip facebook. Perkembangan media social di tahun-tahun berikutnya
terjadi begitu cepat yang ditandai dengan kemunculan media-media sosial terbaru, seperti
instagram dan path yang sama-sama menjadi media social yang paling eksis hingga
saat ini.
- Fungsi Media Komunikasi Dalam Media Sosial
Lahirnya masyarakat digital sebagai salah satu perwujudan dari media sosial.
Apalagi dengan kehadiran internet menjadi salah satu perwujudan dari
perkembangan teknologi informasi sekaligus komunikasi yang sangat populer di
kalangan masyarakat modern. Media komunikasi jenis ini menyediakan akses bebas
tanpa batas terhadap informasi. Kemunculan media sosial sebagai media media
komunikasi modern sangat mempermudah penyampaian dan penerimaan informasi bagi
penggunanya yang di tunjukan dengan cepat
dan mudah nya proses pertukaran informasi yang terjadi.
Kegiatan-kegiatan yang mulanya di lakukan di dunia realitas, kini dengan
hadirnya media sosial dapat dengan mudah dan cepat dapat di lakukan. Banyaknya
piliahan media sosial memang menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarkat
indonesia. Fungsi dan fasilitas berbeda dapat menjadi pertimbangan dalam
memilih layanan yang di gunakan. Hal ini akan berbeda jika pendekatan mendetail
dilakukan berdasarkan rentang usia dan jenis kelamin. Di samping itu,
pembagiannya akan berbeda jika mungkin di lakukan dengan pendekatan yang
berbeda, misalnya berdasarkan profesi atau alat komputasi yang digunakan.
·
Dampak Positif
Keberadaan media sosial memiliki dampak positif berupa
kemudahan mendapatkan informasi sehingga dapat mengikuti perkembangan secara
nasional maupun internasional. Karakteristik masyarakat digital, yaitu
masyarakat menyukai kebebasan, senang mengekspresikan diri, interaksi di media
sosial, suka mengunggah dan menuduh, serta belajar dengan mencari, dan bukan
dari instruksi. Dengan sekali klik, apapun bisa terselesaikan. Masyarakat
menjadi lebih aktif dalam menggunakan
teknologi untuk hal-hal yang lebih berguna. Beberapa bentuk dari dampak positif
media sosial antara lain identifikasi media transaksi online, identifikasi
digital society, dan munculnya digital
immigrant.
·
Dampak
Negatif
Dampak negatif dari perkembangan media sosial adalah
kegiatan interaksi secara lansung dengan tatap muka mulai di tinggalkan. Hal
ini tentu akan menyebabkan kesenjangan dan ketidakseimabangan proses sosial
dalam masyarakat.
- Memulai
Proses Kaloborasi Digital
Indonesia pada dasarnya memiliki modal sosio-digital yang bagus untuk
memulai proses kolaborasi digital antara orang tua dan guru. Namun demikian,
mayoritas komunikasi anak dan remaja melalui internet dilakukan teman sebaya,
diikuti komunikasi dengan guru, dan komunikasi dengan anggota keluarga juga
cukup signifikan. Gaya hidup digital memberi beberapa efek negatif terhadap anak, yaitu
antisosial, empati tumpul, kematangan semu, emosional-temperamental, dan
moralitas lemah. Semua hal itu tidak terlepas dari pengaruh teknologi
komunikasi dan informasi yang makin canggih, sehingga paparan efek negatif era
digital makin masif.
v
Pencarian
Informasi (Information Searching)
Kolaborasi digital orang tua dan guru diharapkan mampu membuat anak kritis
dan selektif dalam menggunakan teknologi digital secara positif. Misalnya
pencarian informasi sering kali didorong oleh keberadaan tugas-tugas sekolah,
adapun penggunaan media sosial dan konten hiburan didorong oleh kebutuhan
pribadi.
Beberapa strategi yang dijalankan untuk menciptakan
kolaborasi digital antara keluarga dan sekolah sebagai berikut:
-
Menciptakan
pola edukasi berbasis digital di dalam rumah.
-
Edukasi
berbasis digital dirumah kemudian disinergikan dan diintegrasikan dengan pola
serupa yang diciptakan sekolah (guru).
-
Memanfaatkan
teknologi digital untuk mengoptimalkan pola komunikasi,relasi,dan interaksi
antara orang tua dan guru.
v Kolaborasi antara orang tua dan pendidikan
Keberadaan sekolah dan guru sebagai representasi pendidikan tidak bisa
berdiri sendiri, tetapi membutuhkan sinergi dengan orang tua yang bertindak
sebagai guru pertama dirumah sekaligus berperan sebagai sekolah pertama.
1) Konsep Digitalisasi
Di era pendidikan digital, dibutuhkan kolaborasi digital antara keluarga
sebagai sekolah pertama dan lembaga pendidikan sebagai sekolah kedua serta
sinergi antara orang tua sebagai guru pertama dan pengajar sebagai guru kedua.
Beberapa ahli yang menyatakan perkembangan penggunaan teknologi informasi dalam
dunia pendidikan antara lain sebagai berikut:
-
Rosenberg
menyatakan perkembangan penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan
mengakibatkan terjadinya 5 pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu dari
pelatih ke penampilan, dari luar kelas ke dimana dan kapan saja, dari kertas ke
online, dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan dari waktu siklus
ke waktu nyata.
-
Lous
V. Gerstmerdlam bukunya berjudul Reinventing Education menegaskan bahwa dimasa
masa mendatang peran guru akan mengalami perluasan sebagai pelatih, konselor,
manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajaran, sekaligus sebagai
pengarang.
Terjadinya
demoralisasi dan dekarakterisasi sebagai dampak keberadaan konten negatif
teknologi digital akan menjadi beban yang justru memperberat tanggung jawab
dunia pendidikan dimasa depan.
2) Ragam Aplikasi (Platform)
Pada dasawarsa sebelumnya, keberadaan ponsel berbasis Android pertama baru
mulai dijual, termasuk juga ponsel berbasis iOS alias iPhone. Istilah aplikasi
(platform) lebih banyak diasosiasikan dengan software berbasis web desktop.
Singkatannya, agar menjadi pintar dan mendapatkan pengetahuan baru melalui
internet, mayoritas pengguna mengandalkan mesin pecari Google, blogwalking
Wikipedia,dan forum forum tertentu. Internet sebagai tempat penyimpanan informasi yang makin
luas dan orang harus pintar memilah mana informasi yang baik, benar, dan
bermanfaat dengan informasi yang berisi kebohongan (hoax).
3) Kolaborasi Di Era Digital
Kolaborasi di era digital menjadi salah satu kunci untuk berkembang,
termasuk di dalamnya dunia pendidikan. Misalnya kolaborasi antara institusi
pendidikan, pengajar, dan para praktisi yang memiliki keahlian khusus, serta
pemerintah dan dunia usaha. Bukan hanya membuka peluang kerja sama yng lebih
luas, kolaborasi juga memberi peluang pada dunia pendidikan dan usaha dengan
model bisnis sosial yang bergerak lebih cepat dalam menjangkau target yang
lebuh luas.
4) Pendidikan Era Digital
Internet sebagai tempat penyimpanan yang makin luas dan orang harus pintar
memilah mana informasi yang baik,benar dan bermanfaat dengan informasi yang
berisi kebohongan (hoax). Seperti ruangguru.com dan bangsacerdas.com. Fenomena
distance learning, sharing resources, perpustakaan digital sebagai bentuk lain
munculnya gejala-gejala digitalisasi pendidikan.
- Komunikasi
Untuk Kolaborasi Dalam Masyarakat Digital
Pada
kenyataannya ternyata tidak mudah untuk berkolaborasi. salah satu penyebab
utamanya adalah proses komunikasi. Seperti yg kita ketahui
bahwa semua kolaborasi yg diupayakan pati dimediasi oleh sebuah proses
komunikasi adalah wajib hukumnya bagi semua proses komunikasi,sehingga
menguasai proses komunikasi adalah wajib hukumnya bagi semua pemangku
kepentingan dan semua penghuni korporasi tanpa terkecuali.kunci komunikasi
terdiri atas sebagai berikut:
v Kemampuan
melakukan komunikasi
Pada dasarnya,kemampuan
komunikasi dikategorikan menjadi komunikasi verbal dan nonverbal.
1) Komunikasi
Verbal
Secara mendasar,
komunikasi jenis ini pada umumnya
dikendalikan oleh otak sadar manusia,sehingga memiliki kemungkinan terjadinya
suatu rekayasa. Komunikasi verbal disampaikan melalui ucapan atau ujaran. Hal mendasar yang
perlu diperhatikan adalah setiap komunikasi verbal diupaya memiliki struktur
yang runut agar pesan yang disampaikan mudah dipahami oleh lawan bicara.
2) Komunikasi
Non Verbal
Adapun komunikasi nonverabal didasarkan pada kajin ilmiah yang memiliki
tingkat kejujuran rata-rata 80% dibandingkan dengan komunikasi verbal.
Penyebabnya adalah komunikasi non verbal dikendalikan oleh otak bawah sadar
manusia (sub-consciousness) sehingga hampir tidak ada atau sedikit peluang
untuk melakukan rekayasa. Beberapa jenis Komunikasi non Verbal adalah kontak
mata, intonasi suara dan jarak posisi tubuh antarmanusia.
v Kemampuan
menyimak (listening skill)
Terdapat perbedaan
mendasar antara hearing (mendengar) dengan listening (menyimak). Hearing
(mendengar) didefinisikan sebagai menangkap gelombang suara,sedangkan listening
(menyimak) didefinisikan sebagai proses mendengar untuk memahami yang secara
tidak langsung dilakukan secara aktif dan pasif.
v Kemampuan
berbicara (speaking skill)
Sangat wajar untuk memastikan bahwa apa dan bagaimana
kiita berbicara telah mencapai tujuan dengan kemampuan bebicdara sebagian deari
aktifitas sehari-hari. Dua aspek pokok yang berkaitan dengan keahlian bebicara,
yaitu kecepatan dean kejelesan yang diucapkan. Meskipun yang diucapkan adalah
suatu hal yang benar tapi jikia tidak disampaikan dengan jelas dan terlalu
cepat bisa dipastikan mitra bicara bis dipastikan bisa menglami gagal paham.
v Kemampuan
menulis (writing skill)
Sebagaimana pada keahlian
berbicara tentang menulis juga yakin kita sudah terbiasa melakukannya,termasuk
menulis e-mail menggunakan berbagai gadget,menulis pesan di bbm,WhatsApp,dan
lain sebagainya. Kemampuan menulis memiliki peranan yang tidak bias
diremehkan,karena kalimat yang tertulis adalah mewakili pribadi, menggambarkan
maksud, dan menunjukan kompetisi diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar