Bali Simbar

Jumat, 01 Mei 2020

Konsep Masyarakat Digital


BAB I
DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA

A.    Konsep Masyarakat Digital (Digital Society Concept)
Tanpa disadari kita memasuki revolusi industri 4.0 .Revolusi 4.0  dengan pemanfaatan  internet dengan  tingkat kecepatan dan interaksi jauh lebih cepat dan dinamis.Hal mendasar  yang perlu dipahami adalah indonesia pada hari ini dan masa yang akan datang akan menjadi masyarkat digital dengan transformasi di berbagai sektor. Perkembangan teknologi  di abad ke-21 bukan hanya digunakan untuk berkomunikasi ,tetapi juga untuk keperluan lainnya.
  1. Penerapan Konvergensi Masyarakat Digital
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah kita capai sekarang benar – benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.Setiap orang memiliki akses terhadap sumber informasi dimanapun di dunia ini.konsekuensinya,masyarakat menjadi kritis dan tanggap terhadap hal yang berkembang. Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
  1. Definisi Konvergensi
Konvergensi bisa diterjemahkan sebagai sebuah titik yang mempertemukan dua pihak.konvergensi  masyarakat analog dan digital menjadi sesuatu yang menggambarkan sebuah fenomena bidang teknologi komunikasi dan sosial masyarakat ketika terjadi pertemuan antara pengguna teknologi analog dan teknologi digital pada suatu titik tertentu.titik tersebut memiliki bentuk beraneka ragam,dimulai dari yang bersifat kreativitas, infrastuktrur, hingga berbentuk aspirasi (pengekspresian pendapat).
Dengan keberadaan teknologi akan berimbas pada kehidupan sosial masyarakat menjadi makin lancar.Disamping itu sebagai seorang warga negara yang baik juga harus memperhatikian dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari teknologi informasi itu sendiri agar  tidak disalah gunakan.ada 4 faktor: critical, thingking, creativity, communication, dan collaboration.

  1. Klasifikasi Konfergensi
Realita sosial secara umum memperlihatkan fungsi teknologi komunikasi sebagai barometer sosial. Teknologi komunikasi digunakan untuk menyebarluaskan kondisi sosial sekaligus memperlihatkan sebagai media ekspresi dan penyampaian informasi atas suatu fenomena sosial. Kehidupan sosial masyarakat sekarang memang sulit untuk dipisahkan dengan perkembangan teknologi informasi. Beberapa jenis klasifikasi konvergensi yang dikenal di Indonesia adalad sebagai berikut :
Ø  Konvergensi melalui media teknologi kominikasi sebagai barometer social.
Teknologi komunikasi termasuk sarana yang dapat digunakan untuk melihat kondisi social masyarakat dari skala local maupun internasional. Hal tersebut menjadi fungsi dari adanya trending topic didalam situs mikro blogging, misalnya twitter.
Ø  Konvergensi melalui media komunikasi dan proses social.
Komunikasi merupakan sebuah proses sosial ketika individu memberikan simbol dan diinterprestasiakn oleh individu lainnya. Proses komunikasi sendiri dalam melibatkan masyarakat tidak bida dilepaskan dari perkembangan teknologi yang sederhana hingga teknologi canggih. Dalam hal ini, komunikasi sebagai suatu fenomena sosial yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, karena masyarakat sendiri termasuk makhluk sosial (zoon politicin).
Ø  Konvergensi melalui teknologi analog dan digital.
Terdapat perbedaan mendasar antara teknologi analog dan digital. Jika teknologi analog diterjemahkan sebagai teknologi yang menggunakan sinyal analog dan memiliki besaran gelombang tidak tetap, serta memiliki sifat terus berubah dalam ruang atau waktu. Perkembangan teknologi komunikasi membuat sinyal analog mengalami ketertinggalan dan mulai digantikan dengan teknologi sinyal digital.
Ø  Konvergensi melalui media teknologi komunikasi sebagai realita sosial.
Secara mendasar, Indonesia merupakan pengguna twitter di urutan ketiga dan pengguna facebook di urutan keempat di dunia. Kedua teknologi tersebut dapat digunakan secara simultan, misalnya masyarakat berdemonstrasi dengan turun ke jalan membawa spanduk dan melakukan protes terhadap organisasi tertentu kepada pemerintah sebagai salah satu bentuk pemanfaatan teknologi komunikasi analog dan selanjutnya masyarakat dunia maya menyuarakan aspirasi melalui media sosial twitter facebook dan lain-lain.

  1. Perkembangan Media Sosial
Media sosial menghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi,batasan ruang atau pun waktu dengan media sosial ini manusia di mungkinkan untuk berkomunikasi satu sama lain di mana pun mereka berada dan kapan pun,tidak peduli seberapa jauh jarak mereka dan tidak perduli siang atau malam. Adapun fase-fase perkembangan media sosial di dunia adalah sebagai berikut:
v  Tahun 1978
Perkembangan media sosal diawali dengan penemuan sistem papan buletin oleh ward christensen dan randy. Sistem ini memberi peluang pada netizen untuk saling mengirim dan menerima informasi, maupun mengirim surat elektronik enggunakan koneksi jaringan modern.

v  Tahun 1995
Geocities sebagai sebuah layanan situs webhosting pertama yang menyediakan layanan penyimpanan data-data website, sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan saja.situs ini. Menjadi awal munculnya website lain.

v  Tahun 1997-1999
Ditandai dengan munculnya layanan Media sosial sixdegree.com dan blogger.com pada  Tahun 1999. Blogger menyediakan layanan bagi para Blogger (pengguna blog) dalam membuat dan mengelola Halaman situsnya sendiri secara gratis bebas Menggunakan halamannya sendiri

v  Tahun 2002
Freindster sebagai sebuah media sosial dirilis dan menjadi tren pada awal kemunculannya.banyak pegiat internet berlomba-lomba untuk membuat akun freundster untuk mengikuti perkembangan media sosial pada masa lalu.

v  Tahun 2003
Fase-fase yang terjadi selama tahun 2003 Berkaitan dengan media sosial  adalah  sebagai Berikut:
ü  Linkedln sebagai media sekaligus menjadi tonggak lahirnya media-media sosial modern lain. Meski tidak sepopuler keberadaan freindster, pegiat media sosial ini pun cukup banyak. Hal ini dikarenakan telah berkembangnya  fungsi media sosial sekaligus mendapatkan akses informasi lowongan pekerjaan.
ü  Pada tahun yang sama, myspace mucul beriringan dengan linkedln. Situs ini juga dianggap sebagai situs yang paling bersahabatdengan user internet karena sistemnya mudah dan dan bersahabat.

v  Tahun 2004
Seorang progammer asal inggris bernama mark elliot Zuckerberg memperkenalkan penemuan fenomenalnya kepada publik  berupa jejaring sosial yang diberi nama  “facebook”.

v  Tahun 2006
Media social twitter hadir kembali dengan menawarkan fitur yang hamper mirip facebook. Perkembangan media social di tahun-tahun berikutnya terjadi begitu cepat yang ditandai dengan kemunculan media-media sosial terbaru, seperti instagram dan path yang sama-sama menjadi media social yang paling eksis hingga saat ini.

  1. Fungsi Media Komunikasi Dalam Media Sosial
Lahirnya masyarakat digital sebagai salah satu perwujudan dari media sosial. Apalagi dengan kehadiran internet menjadi salah satu perwujudan dari perkembangan teknologi informasi sekaligus komunikasi yang sangat populer di kalangan masyarakat modern. Media komunikasi jenis ini menyediakan akses bebas tanpa batas terhadap informasi. Kemunculan media sosial sebagai media media komunikasi modern sangat mempermudah penyampaian dan penerimaan informasi bagi penggunanya yang di tunjukan dengan cepat  dan mudah nya proses pertukaran informasi yang terjadi.   
Kegiatan-kegiatan yang mulanya di lakukan di dunia realitas, kini dengan hadirnya media sosial dapat dengan mudah dan cepat dapat di lakukan. Banyaknya piliahan media sosial memang menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarkat indonesia. Fungsi dan fasilitas berbeda dapat menjadi pertimbangan dalam memilih layanan yang di gunakan. Hal ini akan berbeda jika pendekatan mendetail dilakukan berdasarkan rentang usia dan jenis kelamin. Di samping itu, pembagiannya akan berbeda jika mungkin di lakukan dengan pendekatan yang berbeda, misalnya berdasarkan profesi atau alat komputasi yang digunakan.
·         Dampak Positif
Keberadaan media sosial memiliki dampak positif berupa kemudahan mendapatkan informasi sehingga dapat mengikuti perkembangan secara nasional maupun internasional. Karakteristik masyarakat digital, yaitu masyarakat menyukai kebebasan, senang mengekspresikan diri, interaksi di media sosial, suka mengunggah dan menuduh, serta belajar dengan mencari, dan bukan dari instruksi. Dengan sekali klik, apapun bisa terselesaikan. Masyarakat menjadi lebih aktif dalam  menggunakan teknologi untuk hal-hal yang lebih berguna. Beberapa bentuk dari dampak positif media sosial antara lain identifikasi media transaksi online, identifikasi digital society, dan munculnya  digital immigrant.
·         Dampak Negatif
Dampak negatif dari perkembangan media sosial adalah kegiatan interaksi secara lansung dengan tatap muka mulai di tinggalkan. Hal ini tentu akan menyebabkan kesenjangan dan ketidakseimabangan proses sosial dalam masyarakat.

  1. Memulai Proses Kaloborasi Digital
Indonesia pada dasarnya memiliki modal sosio-digital yang bagus untuk memulai proses kolaborasi digital antara orang tua dan guru. Namun demikian, mayoritas komunikasi anak dan remaja melalui internet dilakukan teman sebaya, diikuti komunikasi dengan guru, dan komunikasi dengan anggota keluarga juga cukup signifikan. Gaya hidup digital memberi beberapa efek negatif terhadap anak, yaitu antisosial, empati tumpul, kematangan semu, emosional-temperamental, dan moralitas lemah. Semua hal itu tidak terlepas dari pengaruh teknologi komunikasi dan informasi yang makin canggih, sehingga paparan efek negatif era digital makin masif.
v  Pencarian Informasi (Information Searching)
Kolaborasi digital orang tua dan guru diharapkan mampu membuat anak kritis dan selektif dalam menggunakan teknologi digital secara positif. Misalnya pencarian informasi sering kali didorong oleh keberadaan tugas-tugas sekolah, adapun penggunaan media sosial dan konten hiburan didorong oleh kebutuhan pribadi. Beberapa strategi yang dijalankan untuk menciptakan kolaborasi digital antara keluarga dan sekolah sebagai berikut:
-          Menciptakan pola edukasi berbasis digital di dalam rumah.
-          Edukasi berbasis digital dirumah kemudian disinergikan dan diintegrasikan dengan pola serupa yang diciptakan sekolah (guru).
-          Memanfaatkan teknologi digital untuk mengoptimalkan pola komunikasi,relasi,dan interaksi antara orang tua dan guru.

v  Kolaborasi antara orang tua dan pendidikan
Keberadaan sekolah dan guru sebagai representasi pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, tetapi membutuhkan sinergi dengan orang tua yang bertindak sebagai guru pertama dirumah sekaligus berperan sebagai sekolah pertama.
1)      Konsep Digitalisasi
Di era pendidikan digital, dibutuhkan kolaborasi digital antara keluarga sebagai sekolah pertama dan lembaga pendidikan sebagai sekolah kedua serta sinergi antara orang tua sebagai guru pertama dan pengajar sebagai guru kedua. Beberapa ahli yang menyatakan perkembangan penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan antara lain sebagai berikut:
-          Rosenberg menyatakan perkembangan penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan mengakibatkan terjadinya 5 pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu dari pelatih ke penampilan, dari luar kelas ke dimana dan kapan saja, dari kertas ke online, dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan dari waktu siklus ke waktu nyata.
-          Lous V. Gerstmerdlam bukunya berjudul Reinventing Education menegaskan bahwa dimasa masa mendatang peran guru akan mengalami perluasan sebagai pelatih, konselor, manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajaran, sekaligus sebagai pengarang.
Terjadinya demoralisasi dan dekarakterisasi sebagai dampak keberadaan konten negatif teknologi digital akan menjadi beban yang justru memperberat tanggung jawab dunia pendidikan dimasa depan.

2)      Ragam Aplikasi (Platform)
Pada dasawarsa sebelumnya, keberadaan ponsel berbasis Android pertama baru mulai dijual, termasuk juga ponsel berbasis iOS alias iPhone. Istilah aplikasi (platform) lebih banyak diasosiasikan dengan software berbasis web desktop. Singkatannya, agar menjadi pintar dan mendapatkan pengetahuan baru melalui internet, mayoritas pengguna mengandalkan mesin pecari Google, blogwalking Wikipedia,dan forum forum tertentu. Internet sebagai tempat penyimpanan informasi yang makin luas dan orang harus pintar memilah mana informasi yang baik, benar, dan bermanfaat dengan informasi yang berisi kebohongan (hoax).

3)      Kolaborasi Di Era Digital
Kolaborasi di era digital menjadi salah satu kunci untuk berkembang, termasuk di dalamnya dunia pendidikan. Misalnya kolaborasi antara institusi pendidikan, pengajar, dan para praktisi yang memiliki keahlian khusus, serta pemerintah dan dunia usaha. Bukan hanya membuka peluang kerja sama yng lebih luas, kolaborasi juga memberi peluang pada dunia pendidikan dan usaha dengan model bisnis sosial yang bergerak lebih cepat dalam menjangkau target yang lebuh luas.

4)      Pendidikan Era Digital
Internet sebagai tempat penyimpanan yang makin luas dan orang harus pintar memilah mana informasi yang baik,benar dan bermanfaat dengan informasi yang berisi kebohongan (hoax). Seperti ruangguru.com dan bangsacerdas.com. Fenomena distance learning, sharing resources, perpustakaan digital sebagai bentuk lain munculnya gejala-gejala digitalisasi pendidikan.

  1. Komunikasi Untuk Kolaborasi Dalam Masyarakat Digital
Pada kenyataannya ternyata tidak mudah untuk berkolaborasi. salah satu penyebab utamanya adalah proses komunikasi. Seperti yg kita ketahui bahwa semua kolaborasi yg diupayakan pati dimediasi oleh sebuah proses komunikasi adalah wajib hukumnya bagi semua proses komunikasi,sehingga menguasai proses komunikasi adalah wajib hukumnya bagi semua pemangku kepentingan dan semua penghuni korporasi tanpa terkecuali.kunci komunikasi terdiri atas sebagai berikut:
v  Kemampuan melakukan komunikasi
Pada dasarnya,kemampuan komunikasi dikategorikan menjadi komunikasi verbal dan nonverbal.
1)      Komunikasi Verbal
Secara mendasar, komunikasi jenis ini pada  umumnya dikendalikan oleh otak sadar manusia,sehingga memiliki kemungkinan terjadinya suatu rekayasa. Komunikasi verbal disampaikan melalui ucapan atau ujaran. Hal mendasar yang perlu diperhatikan adalah setiap komunikasi verbal diupaya memiliki struktur yang runut agar pesan yang disampaikan mudah dipahami oleh lawan bicara.

2)      Komunikasi Non Verbal
Adapun komunikasi nonverabal didasarkan pada kajin ilmiah yang memiliki tingkat kejujuran rata-rata 80% dibandingkan dengan komunikasi verbal. Penyebabnya adalah komunikasi non verbal dikendalikan oleh otak bawah sadar manusia (sub-consciousness) sehingga hampir tidak ada atau sedikit peluang untuk melakukan rekayasa. Beberapa jenis Komunikasi non Verbal adalah kontak mata, intonasi suara dan jarak posisi tubuh antarmanusia.

v  Kemampuan menyimak (listening skill)
Terdapat perbedaan mendasar antara hearing (mendengar) dengan listening (menyimak). Hearing (mendengar) didefinisikan sebagai menangkap gelombang suara,sedangkan listening (menyimak) didefinisikan sebagai proses mendengar untuk memahami yang secara tidak langsung dilakukan secara aktif dan pasif.

v  Kemampuan berbicara (speaking skill)
Sangat wajar untuk memastikan bahwa apa dan bagaimana kiita berbicara telah mencapai tujuan dengan kemampuan bebicdara sebagian deari aktifitas sehari-hari. Dua aspek pokok yang berkaitan dengan keahlian bebicara, yaitu kecepatan dean kejelesan yang diucapkan. Meskipun yang diucapkan adalah suatu hal yang benar tapi jikia tidak disampaikan dengan jelas dan terlalu cepat bisa dipastikan mitra bicara bis dipastikan bisa menglami gagal paham.

v  Kemampuan menulis (writing skill)
Sebagaimana pada keahlian berbicara tentang menulis juga yakin kita sudah terbiasa melakukannya,termasuk menulis e-mail menggunakan berbagai gadget,menulis pesan di bbm,WhatsApp,dan lain sebagainya. Kemampuan menulis memiliki peranan yang tidak bias diremehkan,karena kalimat yang tertulis adalah mewakili pribadi, menggambarkan maksud, dan menunjukan kompetisi diri


Tidak ada komentar:

Posting Komentar