KONEKSI ANTAR MATERI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
(Oleh: I Wayan Adi
Upadana; CGP 04 Kabupaten Karangasem)
A. Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan Filosofi Pratap
Triloka Memiliki Pengaruh terhadap sebuah Pengambilan Keputusan sebagai Seorang
Pemimpin Pembelajaran
Ki Hajar Dewantara
merupakan penggerak Pendidikan Indonesia. Filosofi Pendidikan Ki Hajar
Dewantara adalah Pratap Triloka yang terdiri atas tiga semboyan yaitu Ing
ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. semboyan
tersebut artinya adalah "di depan memberi teladan", "di tengah
membangun motivasi", dan "di belakang memberikan dukungan".
Bagian dari semboyan beliau yaitu Tut wuri handayani dijadikan sebagai slogan
Kementerian Pendidikan Nasioanal Indonesia. Ketiga semboyan ciptaan beliau
seolah-olah tak lekang oleh zaman artinya semboyan tersebut masih kontekstual
dengan keadaan sekarang di tengah derasnya arus perkembangan informasi dan
teknologi.
Dalam pengambilan sebuah
keputusan filosofi ini memiliki pengaruh yang sangat besar untuk menerapkan
konsep Pendidikan yang menghamba kepada murid, mewujudkan merdeka dalam
belajar. Pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran dengan
filosofi Pratap triloka ini seorang pendidik harus mampu membuat keputusan yang
dapat menjadikan teladan, mampu memotivasi serta dapat memberikan dukungan
murid untuk berkembang sesuai potensi yang dimilikinya.
B. Nilai-Nilai yang Tertanam dalam Diri, Berpengaruh
Kepada Prinsip-Prinsip dalam Pengambilan Suatu Keputusan
Nilai-nilai yang dimiliki
pemimpin pembelajaran memiliki pengaruh terhadap prinsip-prinsip dalam pengambilan
keputusan. Nilai etika dan nilai moral akan menjadi dasar dalam pengambilan
keputusan yang dapat menguntungkan banyak pihak. Etika dan moral seorang
pemimpin pembelajaran akan mengarahkan dalam suatu pengambilan keputusan.
Hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut akan mengarahkan pemimpin
pembelajaran dalam membuat keputusan yang merugikan, apalagi kalua keputusan
tersebut bertentangan dengan hukum yang ada pastinya akan sangat merugikan.
Karena hal tersebut nilai etika dan moral yang kuat akan menumbuhkan karakter
pemimpin yang bijaksana dan taat terhadap hukum.
C. Kegiatan Coaching yang Diberikan oleh Fasilitator dalam
Pengujian Pengambilan Keputusan
Kegiatan coaching pada
modul sebelumnya memberikan tuntunan kepada pemimpin pembelajaran dalam
membantu coachee membuat keputusan yang tepat. Peran pemimpin pembelajaran
dalam mengarahkan coachee untuk membuat suatu keputusan sebagai solusi dari
permasalahan yang dihadapi mengacu kepada pembuatan pertanyaan yang berfungsi
sebagai pemantik, harapannya kedepan jawaban dari pertanyaan tersebut dapat
dijadikan sebuah keputusan yang paling bijak dalam memberikan solusi dari
masalah yang dihadapi.
D. Kemampuan Guru dalam Mengelola dan Menyadari Aspek
Sosial Emosionalnya akan Berpengaruh terhadap Pengambilan Keputusan
Kemampuan guru dalam
mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya merupakan suatu Langkah sebelum
membuat keputusan. Dalam hal ini guru perlu menyadari sosial emosionalnya yang
dimana kesadaran diri, pengelolaan dirinya mesti dalam kondisi yang baik. Pengambilan
keputusan pastinya harus didasari dengan kesadaran diri secara penuh oleh guru,
hal ini bertujuan supaya keputusan yang dibuat nanti dapat dipertanggung
jawabkan.
E. Pembahasan Studi Kasus yang Fokus pada Masalah Moral atau
Etika Kembali Kepada Nilai-Nilai yang Dianut Seorang Pendidik
Dari beberapa studi kasus
yang ada, dengan berisikan konsep materi dilemma etika dan bujukan moral
menjadikan pemimpin pembelajaran berpegang teguh terhadap etika dan moral yang
ada. Ketika memutuskan kasus dilemma etika ataupun bujukan moral, nilai kebenaran
dan kebajikan universal harus dipegang erat, jangan sampai mengambil keputusan
yang melanggar hukum. Nilai etika dan moral mestinya menjadi kekuatan bagi
pendidik dalam membuat keputusan yang mampu menguntungkan banyak orang.
Pendidik juga mesti selektif dalam menganalisa kasus yang dialami.
F. Pengambilan Keputusan yang Tepat, Tentunya Berdampak pada
Terciptanya Lingkungan yang Positif, Kondusif, Aman dan Nyaman.
Pengambilan keputusan
yang tepat seyoganya memperhatikan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip
pengambilan keputusan dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan. Dengan
analisis kasus yang tepat dan memperhatikan 3 poin Langkah diatas akan
menghasilkan keputusan yang paling tepat dengan begitu akan berdampak positif
terhadap lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Dalam Analisa kasus
mengamati bahwa kasus tersebut termasuk kedalam dilemma etika atau bujukan
moral hal ini yang menjadi poin penting. Karena kalau mengandung unsur bujukan
moral kemungkinan besar akan bertentangan hukum, hal ini yang akan menyebabkan
kerugian bagi sang pemimpin pembelajaran.
G. Kesulitan-kesulitan dalam Menjalankan Pengambilan
Keputusan terhadap Kasus-Kasus Dilema Etika
Kesulitan yang pernah
dialami dalam menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus yang ada adalah
menyatukan pemikiran dari beberapa pihak, menekan rasa ego masing-masing pihak,
adanya kecendrungan beberapa pihak belum bisa keluar dari zona nyaman mereka.
Memang benar ada kesulitan juga dalam mengubah paradigma dari beberapa pihak,
karena mereka cendrung agak kaku, cenderung mengikuti pola Pendidikan yang agak
lama.
H. Pengaruh Pengambilan Keputusan dengan Pengajaran yang Memerdekakan
Murid
Pengambilan keputusan
yang berpedoman terhadap Pratap triloka Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran,
khususnya memerdekakan murid dalam belajar akan memaksimalkan menuntun murid
untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Pemimpin pembelajaran
harus membuat dan mengambil keputusan yang menguntungkan murid untuk
mengekspresikan bakatnya serta melatih kreatifitasnya.
I. Pemimpin Pembelajaran dalam Mengambil Keputusan dapat
Mempengaruhi Masa Depan Murid
Keputusan yang diambil
oleh pemimpin pembelajaran akan mempengaruhi masa depan murid selanjutnya. Keputusan
yang bijaksana serta menguntungkan untuk masa depan murid tentunya akan
mempengaruhi kehidupannya kelak. Membantu murid untuk berkembang dan membantu
membuat keputusan demi masa depannya akan menjadikan murid kedepannya menjadi
orang sukses. Kebanyakan pendidik pasti akan melakukan yang terbaik untuk
kemajuan peserta didiknya.
J. Kesimpulan akhir pembelajaran modul materi ini dan
keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya
Pada intinya sebagai
pemimpin pembelajaran dalam membuata keputusan wajib memperhatikan 4 paradigma pengambilan
keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan
keputusan, serta pentinganya keputusan oleh pemimpin pembelajaran yang memiliki
keberpihakan kepada murid. Dalam modul Pendidikan guru penggerak ini materi
yang ada di LMS memiliki keterkaitan, dimulai dari paradigma dan visi guru
penggerak pada modul 1, praktek pembelajaran yang berpihak kepada murid pada
modul 2, serta pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran pada awal modul
yang ke-3. Materi yang ada pada LMS ini mengarahkan untuk Pendidikan kedepannya
menerapkan konsep merdeka belajar dan membentuk karakter generasi muda yang berprofil
pelajar Pancasila.
Ulasan yang menginspirasi, mantap Pak Adi,,,,
BalasHapusMantap pak adi, pemaparannya jelas dan mudah dipahami, memang benar kita sebagai pendidik dan sebagai pengambil keputusan dalam pemimpin pembelajaran harus memperhatikan keberpihakan kepada murid, semoga bisa diterapkan disekolah bersama para siswanya
BalasHapus