Bali Simbar

Senin, 25 April 2022

Koneksi Antar Materi - Pengambilan Keputusan


KONEKSI ANTAR MATERI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

(Oleh: I Wayan Adi Upadana; CGP 04 Kabupaten Karangasem)

 

A.    Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan Filosofi Pratap Triloka Memiliki Pengaruh terhadap sebuah Pengambilan Keputusan sebagai Seorang Pemimpin Pembelajaran

Ki Hajar Dewantara merupakan penggerak Pendidikan Indonesia. Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah Pratap Triloka yang terdiri atas tiga semboyan yaitu Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. semboyan tersebut artinya adalah "di depan memberi teladan", "di tengah membangun motivasi", dan "di belakang memberikan dukungan". Bagian dari semboyan beliau yaitu Tut wuri handayani dijadikan sebagai slogan Kementerian Pendidikan Nasioanal Indonesia. Ketiga semboyan ciptaan beliau seolah-olah tak lekang oleh zaman artinya semboyan tersebut masih kontekstual dengan keadaan sekarang di tengah derasnya arus perkembangan informasi dan teknologi.

Dalam pengambilan sebuah keputusan filosofi ini memiliki pengaruh yang sangat besar untuk menerapkan konsep Pendidikan yang menghamba kepada murid, mewujudkan merdeka dalam belajar. Pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran dengan filosofi Pratap triloka ini seorang pendidik harus mampu membuat keputusan yang dapat menjadikan teladan, mampu memotivasi serta dapat memberikan dukungan murid untuk berkembang sesuai potensi yang dimilikinya.

 

B.    Nilai-Nilai yang Tertanam dalam Diri, Berpengaruh Kepada Prinsip-Prinsip dalam Pengambilan Suatu Keputusan

Nilai-nilai yang dimiliki pemimpin pembelajaran memiliki pengaruh terhadap prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan. Nilai etika dan nilai moral akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat menguntungkan banyak pihak. Etika dan moral seorang pemimpin pembelajaran akan mengarahkan dalam suatu pengambilan keputusan. Hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut akan mengarahkan pemimpin pembelajaran dalam membuat keputusan yang merugikan, apalagi kalua keputusan tersebut bertentangan dengan hukum yang ada pastinya akan sangat merugikan. Karena hal tersebut nilai etika dan moral yang kuat akan menumbuhkan karakter pemimpin yang bijaksana dan taat terhadap hukum.

 

C.    Kegiatan Coaching yang Diberikan oleh Fasilitator dalam Pengujian Pengambilan Keputusan

Kegiatan coaching pada modul sebelumnya memberikan tuntunan kepada pemimpin pembelajaran dalam membantu coachee membuat keputusan yang tepat. Peran pemimpin pembelajaran dalam mengarahkan coachee untuk membuat suatu keputusan sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi mengacu kepada pembuatan pertanyaan yang berfungsi sebagai pemantik, harapannya kedepan jawaban dari pertanyaan tersebut dapat dijadikan sebuah keputusan yang paling bijak dalam memberikan solusi dari masalah yang dihadapi.

 

D.    Kemampuan Guru dalam Mengelola dan Menyadari Aspek Sosial Emosionalnya akan Berpengaruh terhadap Pengambilan Keputusan

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya merupakan suatu Langkah sebelum membuat keputusan. Dalam hal ini guru perlu menyadari sosial emosionalnya yang dimana kesadaran diri, pengelolaan dirinya mesti dalam kondisi yang baik. Pengambilan keputusan pastinya harus didasari dengan kesadaran diri secara penuh oleh guru, hal ini bertujuan supaya keputusan yang dibuat nanti dapat dipertanggung jawabkan.

 

E.    Pembahasan Studi Kasus yang Fokus pada Masalah Moral atau Etika Kembali Kepada Nilai-Nilai yang Dianut Seorang Pendidik

Dari beberapa studi kasus yang ada, dengan berisikan konsep materi dilemma etika dan bujukan moral menjadikan pemimpin pembelajaran berpegang teguh terhadap etika dan moral yang ada. Ketika memutuskan kasus dilemma etika ataupun bujukan moral, nilai kebenaran dan kebajikan universal harus dipegang erat, jangan sampai mengambil keputusan yang melanggar hukum. Nilai etika dan moral mestinya menjadi kekuatan bagi pendidik dalam membuat keputusan yang mampu menguntungkan banyak orang. Pendidik juga mesti selektif dalam menganalisa kasus yang dialami.

 

F.     Pengambilan Keputusan yang Tepat, Tentunya Berdampak pada Terciptanya Lingkungan yang Positif, Kondusif, Aman dan Nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat seyoganya memperhatikan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan. Dengan analisis kasus yang tepat dan memperhatikan 3 poin Langkah diatas akan menghasilkan keputusan yang paling tepat dengan begitu akan berdampak positif terhadap lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Dalam Analisa kasus mengamati bahwa kasus tersebut termasuk kedalam dilemma etika atau bujukan moral hal ini yang menjadi poin penting. Karena kalau mengandung unsur bujukan moral kemungkinan besar akan bertentangan hukum, hal ini yang akan menyebabkan kerugian bagi sang pemimpin pembelajaran.

 

G.   Kesulitan-kesulitan dalam Menjalankan Pengambilan Keputusan terhadap Kasus-Kasus Dilema Etika

Kesulitan yang pernah dialami dalam menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus yang ada adalah menyatukan pemikiran dari beberapa pihak, menekan rasa ego masing-masing pihak, adanya kecendrungan beberapa pihak belum bisa keluar dari zona nyaman mereka. Memang benar ada kesulitan juga dalam mengubah paradigma dari beberapa pihak, karena mereka cendrung agak kaku, cenderung mengikuti pola Pendidikan yang agak lama.

 

H.   Pengaruh Pengambilan Keputusan dengan Pengajaran yang Memerdekakan Murid

Pengambilan keputusan yang berpedoman terhadap Pratap triloka Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran, khususnya memerdekakan murid dalam belajar akan memaksimalkan menuntun murid untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Pemimpin pembelajaran harus membuat dan mengambil keputusan yang menguntungkan murid untuk mengekspresikan bakatnya serta melatih kreatifitasnya.

 

I.      Pemimpin Pembelajaran dalam Mengambil Keputusan dapat Mempengaruhi Masa Depan Murid

Keputusan yang diambil oleh pemimpin pembelajaran akan mempengaruhi masa depan murid selanjutnya. Keputusan yang bijaksana serta menguntungkan untuk masa depan murid tentunya akan mempengaruhi kehidupannya kelak. Membantu murid untuk berkembang dan membantu membuat keputusan demi masa depannya akan menjadikan murid kedepannya menjadi orang sukses. Kebanyakan pendidik pasti akan melakukan yang terbaik untuk kemajuan peserta didiknya.

 

J.     Kesimpulan akhir pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya

Pada intinya sebagai pemimpin pembelajaran dalam membuata keputusan wajib memperhatikan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan, serta pentinganya keputusan oleh pemimpin pembelajaran yang memiliki keberpihakan kepada murid. Dalam modul Pendidikan guru penggerak ini materi yang ada di LMS memiliki keterkaitan, dimulai dari paradigma dan visi guru penggerak pada modul 1, praktek pembelajaran yang berpihak kepada murid pada modul 2, serta pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran pada awal modul yang ke-3. Materi yang ada pada LMS ini mengarahkan untuk Pendidikan kedepannya menerapkan konsep merdeka belajar dan membentuk karakter generasi muda yang berprofil pelajar Pancasila.

2 komentar:

  1. Ulasan yang menginspirasi, mantap Pak Adi,,,,

    BalasHapus
  2. Mantap pak adi, pemaparannya jelas dan mudah dipahami, memang benar kita sebagai pendidik dan sebagai pengambil keputusan dalam pemimpin pembelajaran harus memperhatikan keberpihakan kepada murid, semoga bisa diterapkan disekolah bersama para siswanya

    BalasHapus