Bali Simbar

Selasa, 14 April 2020

Menyelesaikan Persoalan-Persoalan Komputasi


MENYELESAIKAN PERSOALAN-PERSOALAN KOMPUTASI

A.    Artificial Intelligence Pada Robot
Ingat dengan Film Astro boy? Apakah akan seperti itu dimasa depan? Robot dimana-mana. Mulai dari satpam, hingga robot yang menciptakan robot. Apa yang ada dibenakmu? Keren? Atau justru menakutkan? Sebenarnya, apa itu robot?
Robot merupakan mesin yang didesain dan dibuat untuk melakukan suatu pekerjaan atau lebih dari satu pekerjaan secara cepat dan presisi. Jenis robot juga bermacam-macam. Mulai dari robot sederhana yang hanya bisa melakukan hal repetitive, hingga robot yang dibentuk menyerupai manusia.
Sebenarnya robot yang sudah diinject kode pintar dengan konsep artificial intelligence bukan hal baru. Tetapi, orang lebih mengenal “ Sophia ” sebagai robot humanoid (jenis robot yang menyerupai manusia) dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang sudah mendapatkan kewarganegaraan di Saudi Arabia yang sempat membuat heboh dunia. Memang, Sophia memiliki kemampuan artificial intelligence yang lebih mutakhir dibandingkan robot-robot lainnya. Tetapi, untuk benar-benar memahami hubungan antara robot / mesin dan artificial intelligence, kamu harus melihat dari robot / mesin artificial intelligence yang paling sederhana / yang paling dekat dengan kamu.
Menurutmu apakah smartphone bisa disebut robot?
Misalnya, smartphone yang sedang kamu genggam sekarang, atau komputer yang kamu gunakan untuk bekerja. Dari pengertian mengenai robot, kedua perangkat tersebut bisa kita katakan sebagai robot. Pada awal kemunculan smartphone, dimana masih dikenal sebagai PDA. Dengan kecepatan internet dan dukungan hardware terutama processor (otak robot)  pada masa itu, melakukan injeksi kode artificial intelligence yang memiliki tingkat algoritma kompleks untuk memunculkan komando atau perintah pintar masih belum memungkinkan. Untuk memastikan artificial intelligence berjalan dengan baik, perlu bank data untuk menyimpan data yang banyak. Dari data tersebut, processor harus memiliki kecepatan untuk mengambil dan mengolah data menjadi informasi.
Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat. Kini smartphone dapat menampung data dari kebiasaan pengguna sehari-hari seperti jalan, duduk, bahkan tidur, lalu mengolahnya menjadi informasi yang dirasa bisa membantu pengguna. Misalnya, kamu memiliki hobi lari, sebagai olahraga rutin tiap akhir pekan. Dengan teknologi artificial intelligence nya, kini smartphone bisa memberikan informasi mengenai hardware atau aksesori olahraga yang bisa kamu beli untuk memenuhi hobi berlari mu.
Dari contoh tadi, sebenarnya kode artificial intelligence yang canggih sudah ada dan sudah dalam tahap pengembangan sejak buku Alan Turing pada tahun 1950. Jadi, perkembangan artificial intelligence terjadi beriringan dengan perkembangan hardware. Misalnya, pada zaman dimana kamera ponsel merupakan barang mewah, ponsel dengan fungsi kamera sudah bisa dianggap sebagai ponsel dengan artificial intelligence pada masanya. Bisa dikatakan pula, artificial intelligence dibutuhkan oleh robot atau mesin agar robot / mesin dapat bekerja / berfungsi. Dan kemutakhiran artificial intelligence dari smartphone terus berkembang seiring dengan kemajuan hardware yang semakin bisa menjalankan kode-kode rumit dengan algoritma yang semakin kompleks. Mulai dari fitur pemindai wajah pada kamera smartphone hingga pemindai iris telah membuktikan teknologi artificial intelligence yang semakin mutakhir.

1.      Definisi Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga intelegensi artifisial (bahasa InggrisArtificial Intelligence) atau hanya disingkat AI, didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai “kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel”. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakarpermainan komputer (games), logika fuzzyjaringan saraf tiruan dan robotika.
Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Objek/Muka, bermain sepak bola.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin dan program komputer untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, sains, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.
Secara garis besar, AI terbagi ke dalam dua paham pemikiran yaitu AI Konvensional dan Kecerdasan Komputasional (CI, Computational Intelligence). AI konvensional kebanyakan melibatkan metode-metode yang sekarang diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang ditandai dengan formalisme dan analisis statistik. Dikenal juga sebagai AI simbolis, AI logis, AI murni dan AI cara lama (GOFAI, Good Old Fashioned Artificial Intelligence).

2.      Robot
Robot adalah seperangkat alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik, baik dengan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Istilah robot berawal bahasa Ceko “robota” yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau bosan. Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan, pekerjaan "cari dan tolong" (search and rescue), dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu, dan pemotong rumput.
Saat ini hampir tidak ada orang yang tidak mengenal robot, namun pengertian robot tidaklah dipahami secara sama oleh setiap orang. Sebagian membayangkan robot adalah suatu mesin tiruan manusia (humanoid), meski demikian humanoid bukanlah satu-satunya jenis robot.
Pada kamus Webster pengertian robot adalah An automatic device that performs function ordinarily ascribed to human beings (sebuah alat otomatis yang melakukan fungsi berdasarkan kebutuhan manusia). Dari kamus Oxford diperoleh pengertian robot adalah: A machine capable of carrying out a complex series of actions automatically, especially one programmed by a computer. (Sebuah mesin yang mampu melakukan serangkaian tugas rumit secara otomatis, terutama yang diprogram oleh komputer).
Pengertian dari Webster mengacu pada pemahaman banyak orang bahwa robot melakukan tugas manusia, sedangkan pengertian dari Oxford lebih umum. Beberapa organisasi di bidang robot membuat definisi tersendiri. Robot Institute of America memberikan definisi robot sebagai: A reprogammable multifunctional manipulator designed to move materials, parts, tools or other specialized devices through variable programmed motions for the performance of a variety of tasks (Sebuah manipulator multifungsi yang mampu diprogram, didesain untuk memindahkan material, komponen, alat, atau benda khusus lainnya melalui serangkaian gerakan terprogram untuk melakukan berbagai tugas).
International Organization for Standardization (ISO 8373) mendefinisikan robot sebagai: An automatically controlled, reprogrammable, multipurpose, manipulator programmable in three or more axes, which may be either fixed in place or mobile for use in industrial automation applications (Sebuah manipulator yang terkendali, multifungsi, dan mampu diprogram untuk bergerak dalam tiga aksis atau lebih, yang tetap berada di tempat atau bergerak untuk digunakan dalam aplikasi otomasi industri)

3.      Ketergantungan Manusia Pada Robot
Keberadaan teknologi yang semakin canggih layaknya dua sisi mata uang. Sisi yang satu berhasil memudahkan kehidupan manusia, sisi lainnya mempersempit lapangan kerja manusia. Contohnya saja seperti saat ini. Mesin-mesin canggih dan robot sudah dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan baik. Peran manusia digantikan oleh mesin atau robot. Bahkan, menurut sebuah hasil survei di Amerika Serikat (AS), ada 50 persen pekerjaan manusia siap digantikan mesin. "Industri bukan lagi padat karya tetapi padat teknologi.
Diindustri perbankan misalnya, posisi customer service bisa digantikan dengan robot yang mengadopsi teknolgi kecerdasan buatan (artificial intelligence). Dibidang manufaktur, fungsi bagian pemeliharaan (maintenance) juga bisa hilang, dimasa depan beberapa posisi yang sangat memungkinkan diganti oleh robot yaitu perencanaan anggaran, general affair, dan posisi pengantar pesan atau makanan (delivery service). Robot yang mengadopsi kecerdasan buatan, tidak hanya bisa melakukan satu hal saja. Mereka bisa mempelajari hal-hal baru hanya dengan melihat video panduan. "Bahkan, robot juga bisa menggantikan peran koki.
Bagaimana dengan Indonesia? Kebijakan pemerintah yang lebih mendukung pengembangan industri padat karya dan ketergantungan penerimaan pajak memang akan membuat penerapan kecerdasan buatan lebih lambat. Namun, karena lebih efisien dari sisi bisnis, pemilik usaha tentu tidak akan tutup mata akan keberadaan teknologi tersebut. "Bukan menakuti-nakuti. Sebaiknya mulai mempersiapkan diri dan membuka cara pandang baru. Mulailah dengan menambah pengetahuan dan keterampilan baru.

B.     Pemikiran Komputasional Dalam Biologi
Pemikiran komputasional dalam biologi digunakan bisa digunakan untuk menebak spesies/organisme yang ada dibumi. Walaupun agak susah tetapi hal tersebut bisa dijadikan tantangan. Pada dasarnya posisi tantangan ini akan relative mudah untuk dijawab Ketika menerapkan proses decomposition dengan cara memecahkan data/masalah menjadi lebih kecil. Dengan demikian kemampuan untuk menggeneralisasi pola akan ditemukan melalui eksperimen.

C.    Pemikiran Komputasional Dalam Web Design
Web Designer diharuskan untuk memikirkan masalah dengan cara yang dapat dimengerti oleh komputer, sehingga "pemikiran komputasional" adalah keterampilan yang sangat diperlukan untuk mereka miliki.Ini menawarkan alat sistematis yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas kompleks dari klien. Pemikiran komputasional memungkinkan para web designer untuk memecahkan masalah, menemukan pola dalam data, mengidentifikasi dan fokus pada aspek-aspek yang benar-benar diperlukan dari sebuah tugas, saat mengesampingkan informasi yang tidak perlu yang akan menghambat proses. Sebagai alat untuk perencanaan menyeluruh, pemikiran komputasional menghindari kesalahan besar yang datang sebagai akibat penyelesaian proyek yang teburu-buru tanpa mempertimbangkan aspek-aspek berbeda dari masalah yang dihadapi.

Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan (Diakses Tanggal, 14 April 2020)
https://id.wikipedia.org/wiki/Robot (Diakses Tanggal, 14 April 2020)
Tim IGTIK-PGRI, 2019. Buku Pendamping Pengayaan Materi Informatika Kelas 7 Semester Genap. Denpasar: Catur Wangsa Group

Tidak ada komentar:

Posting Komentar