Bali Simbar

Rabu, 17 November 2021

Peran dan Nilai Guru Penggerak

 

KONEKSI ANTAR MATERI

NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Oleh: I Wayan Adi Upadana

 

A.    Nilai dan Peran Guru Penggerak

Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Ketika seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka orang tersebut telah menjalankan suatu peranan. Peranan dan kedudukan saling tergantung satu sama lain. Tidak ada peranan tanpa kedudukan, demikian pula tidak ada kedudukan tanpa peranan. Peranan menjadi sangat penting karena mengatur perilaku seseorang. Peran guru penggerak ada lima yakni: (1) menjadi pemimpin pembelajaran, (2) menggerakkan komunitas praktisi, (3) mendorong kolaborasi antar guru, (4) menjadi coach bagi guru lain, dan (5) mewujudkan kepemimpinan murid.

Peran guru penggerak sebaga pemimpin pembelajaran yakni sebagai seorang guru mampu menjadi pemimpin dan sebagai organizer dalam menuntun murid yang akan melaksanakan pembebelajaran. Peran guru penggerak sebagai menggerakkan komunitas praktisi adalah seorang guru mampu memanfaatkan komunitas yang ada di lingkungannya seperti komunitas Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) baik dalam lokalan sekolah maupun ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan untuk menciptakan pembelajaran yang menarik bagi para murid kedepannya. Peran guru penggerak sebagai pendorong kolaborasi antar guru adalah mampu untuk bersosialisasi dengan para guru disekolah untuk menciptakan suasana komunikasi yang ramah, nantinya kolaborasi semacam ini akan dilaksanakan untuk menyelesaikan beberapa permasalahan seperti pembinaan murid yang bermasalah atau memotivasi para murid untuk mengembangkan bakat dan minatnya.

Selanjutnya peranan yang keempat adalah sebagai coach bagi guru lain. Hal ini maksudnya sebagai guru penggerak harus mampu menjadi pelatih atau pendamping bagi guru lain, seperti misalnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran, bisa saling berbagi pengalaman dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk dapat membuat suatu system pembelajaran yang menarik bagi para murid. Peran guru penggerak selanjutnya adalah mewujudkan kepemimpinan murid, hal ini dapat dilakukan melalui berbagai macam kegiatan seperti: Latihan Dasar Kepemimpinan, Ikut Organisasi Sekolah, Mengikuti Ekstrakurikuler, dan Menjadi Perangkat Kelas. Dengan mengikuti kegiatan tersebut nantinya akan menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi para murid.

            Nilai dari seorang guru penggerak adalah mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Nilai Mandiri dalam hal ini guru bisa terus belajar utuk meningkatkan pengetahuan diri seperti ikut webinar dan seminar. Reflektif artinya seorang guru mampu menginstrospeksi diri untuk mencapai kemajuan dalam pembelajaran. Kolaboratif merupakan nilai dari seorang guru untuk bersosialisasi serta mampu bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam pendidikan, khususnya dalam menididik para murid. Inovatif memiliki makna guru selalu mengembangkan dirinya dalam pembelajaran seperti saat ini guru mampu memanfaatkan strategi dan media pembelajaran yang tepat dan menarik dalam proses pembelajaran. Nilai selanjutnya yakni berbihak pada murid, maknanya adalah guru harus mampu mencari kebutuhan murid pada saat ini sesuai dengan perkembangan jamannya.

 

B.     Keterkaitan antara nilai dan peran Guru Penggerak dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara

Peran dan nilai guru penggerak tersebut memiliki keterkaitan dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Hal ini bisa dilihat dari konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menyebutkan sebagai guru harus mampu sebagai tuladan, pemberi motivasi dan mendorong semangat para murid untuk mengembangkan potensi dirinya. Misalnya pada peran guru sebagai pemimpin pembelajaran guru bisa menjadi contoh yang baik, mampu memberikan morivasi serta memberikan dorongan kepada murid untuk belajar. Guru sebagai pengarah akan membantu para murid untuk memahami materi pelajaran yang diberikan. Keilmuan tentang hal ini guru dapatkan bisa dari proses pengembangan kemampuan dari webinar-webinar tentang pendidikan yang diikuti.

 

C.    Strategi Untuk Mencapai Nilai Dalam Demontrasi Kontekstual

Strategi untuk mencapai nilai dalam demontrasi kontekstual dapat dilakukan dengan cara: mengisi diri dengan terus belajar, mengikuti konsep “belajar sepanjang hayat”, berkolaborasi dengan teman untuk bisa mendapatkan pengetahuan baru dalam pembelajaran, mendalami lingkungan perkembangan murid serta kemampuan yang dimiliki untuk menerapkan nilai guru penggerak pana keberpihakan terhadap murid.

 

D.    Pihak Yang Dapat Membantu Dalam Mencapai Gambaran Diri Anda Di Demonstrasi Kontekstual

Pihak yang dapat membantu dalam mencapai gambaran diri adalah pertama munculkan niat berkembang terlebih dahulu dalam diri, berkonsultasi dengan pemangku kepentingan dalam pengembangan guru, seperti kepala sekolah, teman sejawat, narasumber dalam kegiatan pengembangan diri, para murid, orang tua murid. Apabila hal ini bisa terkoneksi dengan baik akan dapat mewujudkan pedoman pembelajaran saya yakni “Menghargai Perbedaan Kemampuan Murid Sesuai Kodrat Alam dan Kodrat Zamannya Masing-masing”

1 komentar:

  1. sangat setuju menghargai perbedaan kemampuan murid sesuai kodrat alam dan kodrat zaman

    BalasHapus